MAJELIS HADITS
SPESIAL MAULIDUL ANWAR 1444 H
📖 Khataman Kitab & Ijazah Bersanad:
"AL-ADAB AL-MUFROD"
•Lil Imam Amirul Mukminin Fil Hadits Abi 'Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughîroh Al-Bukhori al-Ju'fiy RA.
________
👳🏻♂️ Diijazahkan langsung oleh:
Gurunda KH. Ahmad Marwazie Al-Batawie Al-Makkiy
Murid Musnidul 'Ashr Fadhilatus Syaikh Muhammad Yâsin bin Muhammad Isa Al-Fadaniy Al-Makkiy.
📜 4X Pertemuan intensif
▪️Sabtu, 7 Okt: Majelis Pembukaan dan Maulid
Bersama:
As-Syaikh As-Syarif Muhammad Alhabîb at-Tijaniy al-Hasaniy Hafidzahullah
(Dzurriyah Sayyidi As-Syaikh Ahmad bin Muhammad at-Tijaniy Al-Hasaniy Ra. dari Ainul Madhi-Aljazair )
▪️Ahad, 8 Okt: Majelis Ke-2
▪️Sabtu, 14 Okt: Majelis Ke-3
▪️Ahad, 15 Okt: Majelis Penutup dan Khataman
Mulai Sabtu 8 Oktober 2022/ 12 Rabi'ul Awwal 1444 H
⌚ Mulai Pkl. 10.00 WIB s/d 18:00 WIB
📄 PENDAFTARAN ONLINE
https://bit.ly/maulidanwar2022
(Diharapkan melakukan PENDAFTARAN ONLINE untuk mempercepat proses registrasi)
🗳️ Infak Pendaftaran
Rp. 200.000-.
Ijazah sanad kitab, Snack, Coffee break, dan Makan Siang
(Belum termasuk Kitab)
Note:
Bagi yang ingin membeli kitab bisa langsung menghubungi nomor Admin Zawiyah Arraudhah.
INFORMASI PENDAFTARAN ONLINE:
0877-8805-8845
📍 Zawiyah Arraudhah
Jl. Tebet Barat VIII No. 50
Jakarta Selatan
😷❌😷 Patuhi protokol kesehatan!
🗳️ Siapkan infak terbaik Anda.
Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan wa Zawiyah Qodiriyah Syadziliyah
Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Like & Follow Us!
FB: Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation
YT: Zawiyah Arraudhah Official
IG: zawiyah.arraudhah
TW: @zarraudhah
Web: www.zawiyah-arraudhah.com
#ZawiyahArraudhah #majelis #kitab #khataman #hadits #maulid #sanad #aladabalmufrad

Jakarta, Jatmandki.org - Idaroh Wustho Jam’iyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) DKI Jakarta bekerja sama dengan Zawiyah Arraudhah akan menggelar agenda Suluk wal Irsyad di Villa Pondok Pesantren Zawiyah Arraudhah Cigombong, Bogor, Jawa Barat pada 26-28 Agustus 2022.
Acara bertajuk “Suluk Wal Irsyad: Menapaki Jalan Ihsan” yang diinisiasi Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation tersebut rencananya akan dihadiri oleh ulama internasional pimpinan Universitas Qarawiyyin, Fadhilatus Syeikh Prof. Dr. Idris Al-Fasi Al-Fihri dari Maroko.
Sekretaris Idaroh Wustho JATMAN DKI Jakarta H. Kholis Royyan mengatakan acara suluk wal irsyad merupakan agenda pengenalan dan pendalaman materi tasawuf dan amaliyah thoriqoh untuk para pengurus JATMAN di tingkat Wustho dan Syu’biyah se-DKI Jakarta serta masyarakat pengamal thoriqoh mu’tabaroh di Jakarta secara umum.
“Acara ini insyaaAllah akan diikuti oleh 30 pengurus JATMAN se-Jakarta dan dibuka pendaftaran terbatas untuk 100 orang pengamal thoriqoh mu’tabaroh di Jakarta,” kata Kholis saat dihubungi pada Senin (22/8) di Jakarta.
“Nanti kegiatannya ada kajian dan ijazahan kitab tasawuf bersama Syeikh Idris Al-Fasi, ibadah dan dzikir bersama, sufistik healing dan kegiatan amaliyah thoriqoh lainnya, ” tutur Kholis.
Kholis menambahkan, dalam agenda Suluk nanti akan ditekankan tentang penjernihan akidah dan tasawuf dari tangan orang-orang yang mengklaim sebagai penganut tasawuf, padahal mereka sendiri jauh dari nilai tasawuf.
“Kitab yang nanti akan dibaca “Uyūbu-n-Nafsi Wa Mudāwātihā” (Penyakit-penyakit Hati dan Pengobatannya) karya al-Imām Abu Abdu-r-Rahmān as-Sulamī rahimahullah, Syeikh Idris sendiri yang memilih kitabnya, penting untuk penjernihan akidah dan tasawuf para pengamal thoriqoh,” tambah Kholis.
Dikutip dari Sosmed Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation, Fadhilatus Syeikh Idris Al-Fasi dan keluarga telah mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (16/8) Pukul 23.10 WIB disambut oleh K.H. Ahmad Marwazie al-Batawī al-Makkī sebagai salah satu dari Dewan Masyāyikh Zawiyah Arraudhah Tebet dan para asatidz.
Syeikh Idris juga telah mengikuti rangkaian majelis Hadrah Khassah bersama Mudir JATMAN DKI Jakarta KH. Muhammad Danial Nafis di Zawiyah Arraudhah, Tebet pada Jumat (19/8).
Selain kegiatan tersebut, Syaikh Idris Al-Fasi yang merupakan pimpinan universitas tertua di dunia dan juga mursyid thoriqoh Syadziliyah itu juga akan melakukan kegiatan dakwah dan silaturrahim di beberapa titik kunjungan di Indonesia sejak tanggal 17 Agustus 2022 hingga 28 Agustus 2022.
Untuk registrasi majelis Suluk wal Irsyad peserta dapat melakukan pendaftaran melalui link berikut:
https://bit.ly/ALFASI2022
Informasi detail dapat menghubungi nomor Whatsapp Zawiyah Arraudhah: 0877-8805-8845

Jakarta, JATMANDKI - Ayahanda Mudir Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) DKI Jakarta KH. Drs. Asy’ari Tafsir meninggal dunia Kamis (02/06) di Kota Malang.
Hal ini disampaikan oleh Mudir JATMAN DKI, KH. Muhammad Danial Nafis melalui pesan suara whatsapp pada kamis sore (02/06).
“Telah berpulang ke rahmatullah Abuya tafsir ayahanda saya,” kata Kiai Nafis.
Ia juga memohon keikhlasan doa untuk ayahandanya kepada para saudara umat muslim agar selalu diberi kelapangan dan khusnul khotimah.
“Mohon doanya untuk almarhum dan semoga Allah memberikan ampunan kepada beliau,” kata Khodim Zawiyah Arraudhah Tebet.
Perlu diketahui KH. Asy’ari Tafsir sangat peduli terhadap pendidikan pesantren yang berbasis tasawuf. Ia merupakan Pengasuh Pondok Pesantren dan Madrasah Arraudhah Kota Malang.
Beliau juga mengajarkan kitab Al-Hikam (karya Syekh Ibnu Atha'illah As-Sakandari) di banyak tempat.
Amalan Thoriqoh yang beliau ajarkan agar senantiasa diamalkan oleh murid-muridnya dalam pengajian Al-Hikam adalah Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah dari Abah Anom Suralaya.
Jenazah KH. Asy’ari Tafsir rencana disemayamkan hari Jumat (03/06) di tempat pemakaman keluarga.
“Insya Allah besok hari Jumat di makamkan di pemakaman keluarga di Arraudhah Tangkil Tambak Asri di samping Masjid Arraudhah Malang, mohon doa para ikhwah sekalian,” kata Kiai Danial Nafis.


Ikhwan Thariqah Syadziliyah wa Qadiriyah bersama-sama melaksanakan Suluk pada 21-27 Ramadan dibimbing langsung oleh Khadim Zawiyah Arraudhah, Syekh M. Danial Nafis.
Suluk tersebut dilaksanakan di Villa Zawiyah Arraudhah, Kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kegiatan tersebut para peserta suluk diberikan amalan umelafalkan tahlil sebanyak 100.000 kali dalam satu kali duduk.
Kalimat tahlil dengan lafal "Laa ilaha illallah" sendiri memiliki keutamaan yang sangat banyak bahkan kalimat tersebut merupakan kalimat yang paling baik.
Rasulullah Saw bersabda,
وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ
“Sebaik-baiknya sesuatu yang aku ucapkan dan para nabi sebelumku yaitu kalimat Laa ilaha Illahu wahdahu laa syarika lahu”.
Syekh Nafis yang juga Mudir Markas Al-Jailani Asia Tenggara menyampaikan bahwa tujuan suluk dengan membaca tahlil sebanyak 100.000 kali akan menghidupkan hati serta merasakan kehadiran Allah Swt.
“Tujuan suluk tahlil 100.000 adalah untuk menghidupkan hati, sehingga akhirnya bisa merasakan kehadiran Allah Swt, Sifat-sifat-Nya dan Perbuatan-Nya,” kata Syekh Nafis menjelaskan kepada Jamaah Suluk.
Selain itu juga, kata Kiai Nafis kalimat tahlil merupakan kalimat thayyibah yang telah disinggung oleh Allah Swt dalam surat Ibrahim ayat 24.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,” (Qs. Ibrahim :24).
“Kalimat tahlil ibarat pohon yang rindang dan kuat akarnya, yang bisa untuk berteduh (membuat nyaman) orang di sekitarnya, begitu pun orang yang sudah merasuk kalimat tahlilnya ke badan, anggota tubuh dan aliran darahnya maka ia bisa menjadi tempat berteduh yang membuat orang di sekelilingnya,” kata Syekh Nafis.
Sabar bukan hanya ditimpa musibah saja, tapi kita belajar bagaiamana sabar dalam sholat, sabar dalam puasa dan sabar dalam wirid. Karena semua hakikatnya adalah ujian dari Allah.
"Pujian dan cacian tak akan mempengaruhi kejiwaan/keadaan psikologismu jika kau yakini semua pujian dan cacian murni ujian dari Allah, kamu yang dipuji di hari ini belum tentu bisa menjadi terbaik di hari esok. Begitupun kamu yang sedang dicaci dan dihinakan manusia di hari ini, belum tentu kamu akan terpuruk di hari esok," jelas Syekh Nafis.
Kemudian lanjutnya seperti halnya bola basket, orang yang ingin dinaikan derajatnya maka harus siap untuk disudutkan, dipojokkan, dijatuhkan untuk melambung ke derajat yang lebih tinggi.
Tapi masih banyak dari kita yang belum sadar maksud kehendak Allah, pikiran kita masih berkutat pada apa yang di depan mata (seperti pekerjaan) sehingga lupa diri bahwa Allah lah yang menggerakkanmu, Allah lah yang mengaturmu.
"Belajarlah dan rasakanlah getaran cahaya ketika kamu bertahlil, entah di titik ke berapa. Sehingga saat itu kamu benar-benar meyakini bukan sekedar taklid bahwa Tiada Tuhan Selain Allah. Penting sekali untuk memperbanyak tahlil, bahkan sekalipun dirimu dikatakan sebagai orang yang gila (gila terhadap Allah). Karena kalimat yang menjadi penentu akhir hayat kita, dan sebagai kesempatan kita untuk memasuki bentengnya Allah," nasehat Syekh Nafis.
Kalimat tahlil ibarat pohon yang rindang dan kuat akarnya, yang bisa untuk berteduh (membuat nyaman) orang disekitarnya, begitupun orang yang sudah merasuk kalimat tahlilnya ke badan, anggota tubuh dan aliran darahnya maka ia bisa menjadi tempat berteduh yang membuat orang disekelilingnya.
Membangun itu memang berat dan sulit, sedangkan menghancurkan sangat mudah. Apa yang sudah kalian bangun selama disini jangan mudah kalian hancurkan dengan berkumpul di circle (kelompok) yang tidak diridhoi Allah. Untuk itu rawat tahlil kita, dengan cara istiqomah membaca wirid asasi.
"Saya ingatkan untuk terus berkumpul dengan para orang sholih, karena pertolongan Allah (Yadullah) beserta orang-orang yang berjamaah. Mungkin sulit bagimu untuk mengamalkan tahlil 100.000 dengan keadaan sendiri, sekarang dengan berjamaah kamu diberi kemudahan oleh Allah untuk bisa menyebut asmaNya sebanyak itu, bisa sholat tasbih istiqomah selama disini yang saya harap bisa terus dilanjutkan," tambahnya lagi
Syekh Nafis menyerukan mengajak ikhwan yang lain, bisa ikut suluk akhir ramadan di tahun depan. Mulai belajar berbicara, kepada atasan dan istri selama 350 hari saya bisa menemanimu, izinkan saya 10 hari untuk kepentingan diri saya mengenal Allah. Sadari, rasakan, syukuri maka kamu akan diberikan nikmat yang lebih oleh Allah.
"Yang banyak syukurnya, bukan menjadi sombong ketika kamu sudah berhasil menuntaskan tahlil 100.000. Hore, saya sudah tahlil 100.000 kali. Harusnya kamu menangis, sujud dan bersyukur. Telah digerakkan Allah untuk bisa menyebut asmaNya, merasakan getaran tahlil. Sadar diri bahwa mengucapkan tahlil itu berat sekali, orang sekaya Bill Gates pun tidak mampu untuk mengucapkannya," jelasnya.
Syekh Nafis mengajak peserta untuk mulai belajar dari sekarang beradab dengan Allah (mutaaddiban), dari segi pakaian (bisa membedakan mana yang layak untuk menghadapnya), memakai wangi-wangian, menghayati makna dari ayat yang dibaca. Dalam sirrul asror ada istilah sedekah ruhani, seperti menyedekahkan harta dengan niat "Ya Allah dengan sedekah ini, semoga engkau sadarkan Mbak A yang melacur (berikan taubat baginya). Ya Allah dengan sedekah ini, berikanlah kesadaran bagi si A yang ahli maksiat, dan sebagainya.
"Pentingnya sholat kaffarotul baul, karena susah bagi kita untuk menjaga kesucian ketika beristinja di tempat umum (kecipratan atau netes yang tidak kita sadari). Belajar meridhoi segala sesuatu yang diberikan Allah, banyak dari kita yang lalai terhadap nikmat yang lalu sehingga tidak bisa mensyukuri nikmat yang kita terima pada hari ini. Sekarang makan tahu tempe tetapi berharap yang lain, padahal kemarin makan daging dan sebagainya," nasehat Syekh Nafis.
Sebagai informasi, Thorioqoh Qodiriyah wa Syadziliyah menggelar kegiatan rutin di setiap akhir Bulan Suci Ramadhan.
Para Jamaah melakukan i'tikaf dan membaca Tahlil sebanyak 100.000 kali. Mereka juga melakukan ibadah qiyamul lail dengan khotmul quran, khotmul dalail khayraat dan melakukan khidmah kepada fakir miskin dengan berbagi peket kebaikan bersama Lembaga Amil Zakat Arraudhah.
